Makhluk Bernama Manusia

Chapter kali ini aku ingin membahas tentang manusia. Manusia secara utuh, terlepas dari segala sisi baik dan buruknya. Manusia yang hakikatnya merupakan Makhluk Tuhan, maha karya yang luar biasa dari pencipta jagat raya.

Betapa hebatnya Makhluk bernama manusia ini. Mereka mampu beradaptasi dengan segala kondisi, dengan sangat cepat. Mereka mampu mengikuti roda perputaran waktu dengan segala musim dan medan yang harus dilalui. Meskipun harus tergempur pada awalnya, namun akhirnya mereka mampu.

Manusia, Makhluk dengan akal dan pikiran yang membuatnya berbeda dari Makhluk lainnya. Mereka mampu bertahan menyesuaikan medan kala itu. Si Miskin entah dengan cara apapun akhirnya mampu bertahan hidup di tengah revolusi industri yang semakin menggilas kehidupan. Si sebatang kara yang akhirnya dapat menemukan lingkungan dan keluarga baru yang dapat menerima dan mendukungnya di tengah era tenolologi yang menggiring setiap individu manjadi mehluk individualis. Si penakut yang akhirnya berani melangkah dan mengatasi pikirannya dari segala prasangka yang membuatnya takut untuk melangkah. Si Kaya yang mampu mempertahankan diri untuk tetap manjadi manusia kaya. 

Manusia, Makhluk yang mampu digempur terus menerus. Bahkan kekuatan mesin dapat dikalahkan oleh manusia. Sekeras apapun gempuran itu, manusia akan mampu bertahan dengan pikiran, hati, dan logikanya. Semakin digempur akan semakin kuat Makhluk tersebut. Tidak ada yang mampu menghentikannya selain pikiran dan nuraninya sendiri. 

Manusia, Makhluk yang keras namun lembut. Mereka keras karena mereka dipaksa untuk tetap bertahan dengan segala musim dalam kehidupan, namun mereka lembut karena mereka juga memiliki nurani. Lihat ke dalam diri yang paling murni, mereka memiliki rasa kasih yang entah mereka berikan kepada siapa rasa tersebut.

Manusia, kita adalah salah satu dari Makhluk tersebut, yang saat ini sedang dipaksa untuk mengikuti dan beradaptasi dengan setiap musim dalam hidup. Digempur terus agar menjadi manusia yang lebih kuat dan keras. Namun sebagai hakikatnya manusia, pasti ada sisi lembut yang tersembunyi dalam diri. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kemarin

Aku