Aku


Pagi ini aku menyambangi kolase kolase masa lalu di dalam kepalaku. Aku menemukan bahwa ternyata perjalananku sejauh ini masih terlalu dini. Aku belum menemukan apa yang sesungguhnya ingin aku tuju.

Seiring berjalannya waktu, seiring bertumbuhnya usia, seiring bertambahnya lika liku hidup, aku mulai menyadari bahwa pola pikirku menjadi semakin rumit. Aku terlalu bayak memikirkan sesuatu yang berada di luar kendaliku. Secara tidak sadar hal terasebut menjadi pembatas kebebasanku untuk bergerak maju. Aku takut, aku ragu, aku khawarir, aku merendahkanku. Aku sadar seharusnya aku tidak perlu memikirkan segala sesuatu yang berada diluar kendaliku, cukup fokus pada apa yang dapat kukendalikan. Namun seperti ada dua individu di dalam kepalaku. Ketakutan dan kekhawatiran itu selalu muncul meskipun di sisi lain kepalaku juga telah memberikan alarm untuk menghentikannya.

Aku tidak suka sesuatu yang tidak sempurna. Dulu ketika aku ingin memulai sebuah projek, aku harus menyiapkan segala sesuatu dan perancanaan dengan matang agar dapat berhasil dengan sempurna. Aku tidak suka dan takut kegagalan. Seringkali karena persiapan dan perencanaan yang memakan waktu cukup lama membuatku menunda untuk melakukan sesuatu, yang pada akhirnya membuatku tidak jadi untuk melanjutkannya. Namun, semakin berkurangnya jatah hidup di dunia, sepertinya pola hidup dan pola pikir seperti itu terlalu monoton dan tidak fleksibel. Membuatku tidak maju karena seringkali membatalkan segala tindakan atas dasar persiapan yang kuarang matang.

Aku pernah membaca dalam sebuah quote tentang sebuah perjalanan hidup, "Mudah untuk terlihat bersih yaitu ketika kamu tidak melakukan apapun dan tidak menghasilkan apapun." Seperti sebuah pensil, dia akan tetap bersih jika tidak digunakan namun dia adalah pensil yang tidak berguna. Berbeda dengan pensil yang sering digunakan, dia akan patah, dia akan diraut, dia akan kotor, namun dia berguna dan memiliki makna. Dia memiliki cerita dan tujuan hidup.

Aku ingin menjadi pensil yang digunakan setiap hari. Aku ingin menjadi manusia yang tidak takut dengan kegagalan, manusia yang tidak takut dengan rasa sakit agar dapat bertumbuh dengan baik. Aku ingin memili makna dan cerita dalam perjalanan haidupku. Seorang pernah berkata, "Hidup yang tidak dipertaruhkan tidak akan pernah dimenangkan." Aku putuskan aku akan mempertaruhkan hidupku agar aku tidka sia sia.

Aku akan menemukan tujuan hidupku, aku pastikan aku akan menjadi manusia kuat dan sukses yang tidak takut dengan kegagalan. Aku pastikan akan menjadi manusia yang bermanfaat untuk manusia lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kemarin