Postingan

Menampilkan postingan dari 2025

Tidak. Kamu Harus Berhenti!

Gambar
Baru saja minggu lalu aku ingin menanyakannya secara langsung kepadamu. Baru kususun kalimat pengakuan agar tidak membebani dan membuatmu merasa tidak nyaman. Masih tersimpan rapi dalam draft ponselku. Sayangnya draft pengakuan tersebut hanya akan tersimpat dalam ponselku kini dan mungkin sampai nanti. Selamanya tersimpan? ah sepertinya tidak. Namun sampai saat ini akan tetap kusimpan, sampai aku rela. Waktu itu adalah jam makan siangku di kantor. Aku memesan ayam geprek Barokah. Kuambil makananku di satpam bawah. Tiba tiba ponselku berkedip. Aku melihat namamu tertulis di layar ponselku. Nama paling favorit yang entah kenapa selalu membuatku senang sekaligus berdegup setiap kali membaca notifikasimu baik itu chat pribadi atau melalui group Whatsaap kita. Aahh aku senang. Lama tidak mendengar kabarmu. Aku memang sudah menyadari jika kita sudah tidak pernah bertegur sapa cukup lama baik melalui Whatsaap atau secara langsung. Sepertinya terakhir kali kita bertemu adalah pada saat di Jogj...

Bolehkah aku menyukaimu?

Gambar
" Bolehkah aku menyukaimu ?" Salah satu percakapan dalam drama korea yang sedang aku tonton musim ini. Kalimat sederhana, yang kalau kulogikan seharusnya sangat mudah untuk diucapkan. Menyukai seseorang adalah perkara yang tidak bisa ditawar, selama tidak menganggu kenyamanan orang tersebut. Sebagai perempuan, aku sendiri sejujurnya tipe yang tidak berani untuk berterus terang. Kerap kali memendam dan hanya memperhatikan dalam diam. Mendekatpun menjadi enggan, karena acap kali mulut menjadi gagap, detak jantung menjadi tak karuan, keringat dingin bercucuran. Persis seperti saat menghadapi dosen sidang kelulusan. Takut menunjukkan diri didepannya, bahkan hanya untuk sekedar berbincang santai. Mungkin sebenarnya lebih ke arah takut tertangkap basah jika sedang menyukainya.  Tapi mau sampai kapan memendam? Masalahnya memendamku seraya menunggu jawaban. Yang bahkan sebenarnya pertanyaannya saja tidak pernah aku lontarkan kepadanya. Bodohnya aku. Saat aku melihat drama korea terse...

Selayang Pandang

Gambar
Ambang Abuku Senandung diatas motor selama perjalanan Jogja-Magelang. Dulu mendengarkan musik adalah ritual wajib yang kulakukan setiap mengukur jalan Jogja-Magelang. Sangat menyenangkan dan bisa membangun mood sebelum bekerja. Entah mengapa akhir-akhir ini hal tersebut menjadi tidak asik lagi, terasa hambar. Membuat karya tangan macrame adalah hal produktif yang biasa kulakukan. Bahkan aku pernah bersemangat untuk menjadikannya sebagai pekerjaan sampinganku. Aku pernah dengan riang merancang bisanis kecil macrame agar bisa kukembangkan dengan harapan agar bisa membantu masyarakat sekitar untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Dengan semangat aku membeli perlengakapan macrame setiap minggu dengan menyisihkan gajiku. Namun, kesenangan itu kini lenyap begitu saja, Tiba tiba hilang semangatku untuk memikirkan dan merancang semuanya. Aku tidak menemukan kesenangan lagi di dalamnya. Aku merasa lelah mengerjakannya, meskipun seringkali terbesit keinginan untuk memulainya kembali. Tapi saat in...