Tidak. Kamu Harus Berhenti!

Baru saja minggu lalu aku ingin menanyakannya secara langsung kepadamu. Baru kususun kalimat pengakuan agar tidak membebani dan membuatmu merasa tidak nyaman. Masih tersimpan rapi dalam draft ponselku. Sayangnya draft pengakuan tersebut hanya akan tersimpat dalam ponselku kini dan mungkin sampai nanti. Selamanya tersimpan? ah sepertinya tidak. Namun sampai saat ini akan tetap kusimpan, sampai aku rela. Waktu itu adalah jam makan siangku di kantor. Aku memesan ayam geprek Barokah. Kuambil makananku di satpam bawah. Tiba tiba ponselku berkedip. Aku melihat namamu tertulis di layar ponselku. Nama paling favorit yang entah kenapa selalu membuatku senang sekaligus berdegup setiap kali membaca notifikasimu baik itu chat pribadi atau melalui group Whatsaap kita. Aahh aku senang. Lama tidak mendengar kabarmu. Aku memang sudah menyadari jika kita sudah tidak pernah bertegur sapa cukup lama baik melalui Whatsaap atau secara langsung. Sepertinya terakhir kali kita bertemu adalah pada saat di Jogj...