Kemarin
Sepertinya baru kemarin aku masih mendengar dan melihatmu Sepertinya baru kemarin aku masih marasakan hangatnya sikapmu Sepertinya baru kemarin aku masih melihatmu berlalu lalang di depanku, dengan segala aktifitasmu Sejujurnya saat ini aku juga masih mendengar dan melihatmu dalam imajinasiku Aku masih merasakan hangatnya sikapmu dalam hatiku Aku masih melihatmu berlalu lalang di dalam kepalaku Baru saja kemarin aku memiliki seorang malaikat yang mampu menjadi tempatku bergantung. Baru saja kemarin aku bisa percaya dan merasakan tulusnya cinta dari orang lain. Baru saja aku berhasil meletakkan hatiku pada manusia lain. Sejauh ini aku menanggug semua lelahku sendiri, aku takut meluapan semunya kepada orang lain. Aku takut membebani orang lain. Aku takut mereka mengambil remeh atas apa yang menjadi masalahku. Aku merasa sia sia dan tidak ada gunanya menceritakan luka dan lelahku kepada orang lain. Namun, tidak denganmu. Kamu menerimaku dengan tangan terbuka. Sikapmu tulus dan penih cinta